Toko Alat Panahan di Jogja
Toko Alat Panahan di Jogja "OmahYARDEN" menjual bandul jemparingan Mataram dg harga MURAH, kualitas memuaskan (kami pakai sendiri di Klub).
Alamat Toko "OmahYARDEN" : JL. Suryowijayan 69a, JokTeng-Kulon, Mantrijeron Yogyakarta 55142. Telp. (0274) 374 327 | WA: 0882 0034 90 500
# Bandul Jemparingan
Bandul jemparingan, atau kalau di kraton Yogyakarta disebutnya : 'wong-wongan' (lihat gambar di atas), adalah boneka jerami berbentuk silinder, dengan diameter 3 - 5cm, panjang 30cm.
Biasanya sasaran panahan-tradisional jemparingan ini akan digantung pada seutas tali atau kawat setinggi mata / kepala orang dewasa.
Ada bandul wong-wongan yang dicat 3 warna : merah, kuning, dan putih; dan ada pula yang hanya 2 warna saja, yaitu merah dan putih.
# Bandul Panahan 2 warna :
Bandul untuk panahan jemparingan masyarakat UMUM (di luar Kraton) biasanya terdiri dari 2 warna : Merah (atas) dan putih (bawah).
Warna merah pada bandul namanya: MOLO atau POLO, poinnya 3; sedangkan warna putih namanya BADAN atau AWAK kalau berhasil dipanah / menancap dapat poin nilai 1.
Istilah 'molo' atau kepala, umumnya dipakai para penjemparing di Yogyakarta; sedang istilah 'polo' lazimnya dipakai para pemanah di Surakarta dan sekitarnya.
# Bandul jemparingan 3 warna :
Bandul 3 warna biasanya dipakai saat latihan jemparingan di dalam Kraton Yogyakarta, tepatnya di halaman Kagungan Dalem Bangsal Kemandungan.
Tiap Selasa sore, jam 15.00 para abdi-dalem kraton rutin berlatih jemparingan Mataram gagrag Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kalau di dalam Kraton, sasaran jemparingan disebutnya bukan bandul, melainkan 'wong-wongan'.
Ada 3 warna : Merah (mustoko / kepala) nilainya 3, Kuning (jonggo/leher) nilainya 2, Putih (badan/awak) niainya 1. DAN ... selalu ada bola yang dipasang dibawah wong-wongan, namanya : 'Pocong'.
Bola yang dipasang dibawah wong-wongan warnanya bebas, bisa : merah, putih, hijau, dll.
JANGAN DIPANAH !
Yup, betul, bola dibawah wong-wongan namanya POCONG. Ini bukan nama hantu yang suka lompat-lompat itu yaa, tapi artinya : pantat.
Pocong adalah bahasa kromo-inggil / Jawa halus untuk : pantat. Dalam jemparingan Keraton Yogyakarta, dilarang memanah pocong, karena dianggap sebagai perbuatan tidak ksatria :D
"Awisan (larangan)", kata para Abdi-Dalem.
Lha kalau dilarang untuk dipanah, kenapa SELALU ada di wong-wongan? TERNYATA ini mengandung filosofi : Setiap usaha atau niat yang baik, harus selalu disertai dengan kewaspadaan, jangan sampai mengenai / melanggar norma-norma seorang ksatria Mataram.
Menyerang organ-vital itu perbuatan tercela / tidak ksatria. JADI kita diajarkan untuk selalu ELING lan WASPADA.
Mau tahu lebih banyak tentang Jemparingan; atau bahkan mungkin mo belanja bandul jemparingan? Silahkan kunjungi blog kami di: www.AyahKRIS.my.ID